1. Pengertian Pendidikan Rekreasi
Pendidikan
Rekreasi adalah suatu program pendidikan non-formal yang menyediakan
kesempatan bagi setiap individu untuk mengembangkan keterampilan
jasmani, sikap sosial, mental kebiasaan dan penghayatan (psiko-sosial) dan keterampilan intelektual (kognitif) secara harmonis dan proporsional yang pada gilirannya nanti akan membentuk kepribadian serta tingkah laku seseorang.
Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung dilapangan melalui kegiatan-kegiatan seperti pendidikan di alam terbuka (out door education / school), misalnya study tour, perjalanan lapangan, dan pendidikan petualangan di alam terbuka (outdoor adventures education)
serta kegiatan-kegiatan lainnya, seperti olahraga rekreatif, aktivitas
permainan termasuk permainan tradisional dan kesenian, jenis-jenis
aktivitas jasmani yang lainnya. Adapun pengertian pendidikan rekreasi
lainnya adalah proses ajar melalui kegiatan rekreasi dan sekaligus pula
sebagai proses ajar untuk menguasai aspek kognitif, afektif dan
psikomotor. Istilah lainnya adalah pendidikan waktu luang .
Dalam
pelaksanaannya, kegiatan rekreasi digunakan sebagai wahana atau
pengalaman belajar. Melalui pengalaman belajar inilah, maka siswa
sebagai peserta didik akan tumbuh dan berkembang guna mencapai tujuan
pendidikan. Lebih lanjut, program ini pada dasarnya menganut prinsip
belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing), belajar sambil mengulang-ngulang dan berusaha untuk memperbaiki (trial and refinement), serta menganut belajar selama hidup (long life learning).
Prinsip
dari proses pembelajaran di alam terbuka atau luar kelas itu, pada
hakekatnya memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman langsung
yang menyenangkan dan menarik (karena keunikannya, nilai dan spesifik)
di lapangan, dalam rangka belajar membangun hubungan yang harmonis
dengan lingkungan dan alam. Dalam kegiatan ini siswa dapat mempelajari
beberapa hal, seperti dipaparkan oleh Bouckard (1991) sebagai berikut :
a. Konsep dan pengetahuan yang menarik tentang manusia dan alam sekitar.
b. Keterampilan membudayakan pola hidup sehat (pribadi dan lingkungan), kesejahteraan manusia dan lingkungan.
c. Mengembangkan sikap dan hubungan yang harmonis dengan lingkungan dan alam sekitar.
2. Tujuan Pendidikan Rekreasi
Adapun tujuan pendidikan rekreasi sebagai berikut (Sesssom, 1984) :
a. Untuk mengembangkan rasa menghargai dan mencintai lingkungan serta melestarikannya.
b. Untuk
mengembangkan pengertian dan kemampuan serta pemahaman akan pentingnya
menjaga keseimbangan lingkungan dan menggunakan secara bijaksana.
c. Menggugah
kesadaran manusia akan pentingnya membina hubungan timbal balik antara
manusia dan lingkungannya serta agar semakin mengenal sifat atau
karakternya.
d. Membantu mengembangkan secara positif tingkah laku serta hubungan sosial setiap individu.
e. Membantu mengembangkan ilmu pengetahuan tentang praktek hidup yang sehat.
f. Membantu membuat pelajaran di kelas agar menjadi lebih berarti melalui pengalaman langsung dari pengalaman.
g. Membuka
peluang membangun kerjasama antar masyarakat sekolah dengan organisasi
pelayanan rekreasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
h. Menumbuhkan dan memperkuat rasa percaya diri dan harga diri yang merupakan pondasi yang kuat untuk menumbuhkan ‘self concept’.
i. Mempererat persaudaraan dan tumbuhnya saling mendukung diantara anggota kelompok.
j. Menambah atau meningkatkan keterampilan dan koordinasi.
k. Menambah kesenangan pribadi serta rasa kebersamaan antara anggota kelompok.
l. Mendidik
seseorang untuk dapat mengisi waktu luangnya dengan kegiatan positif
dalam arti tidak merugikan diri sendiri, orang lain atau lingkungan dan
sebaliknya mencegah munculnya kegiatan negatif, seperti penggunaan
narkoba, vaudalisme kegiatan destruktif, dan kegiatan negatif lain yang
sejenis.
m. Mengembangkan budaya hidup sehat baik untuk pribadi maupun untuk orang lain atau lingkungan alamnya.
n. Meningkatkan skill seperti permainan tradisional, melukis, pekerjaan tangan, menarik dan sebagainya.
o. Menambah gairah belajar agar meningakat.
p. Dapat
mensyukuri kebesaran Tuhan melalui kegiatan rekreasi seperti mendaki
gunung, pergi ke kebun binatang, melihat gerhana bulan atau matahari.
q. Dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air terutama dalam mempersatukan perbedaan antar suku.
r. Dapat membentuk personaliti atau membentuk kepribadian yang tangguh dan mandiri.
3. Jenis - jenis Permainan Tradisional (Permainan Rekreatif)
Kegiatan
rekreasi ini mempunyai menfaat untuk meningkatkan daya kreasi,
inisiatif, kerjasama, dan kegembiraan serta kepuasan. Kegiatan rekreasi
biasanya dilakukan secara murah, meriah dan masal. Jadi bisa
dilaksanakan kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja. Contoh permainan itu adalah sebagai berikut :
A. Permainan Bola Lingkaran
Permainan
bola lingkaran merupakan permainan yang dilakukan di dalam lingkaran
dengan menggunakan bola dan keranjang. Permainan ini dimainkan oleh dua
regu yang sama jumlahnya. Tujuan permainannya adalah memasukan bola ke
dalam keranjang yang dijaga oleh lawan.
a) Perlengkapan dan peralatan
Perlengkapan yang diperlukan adalah lapangan yang berbentuk lingkaran dengan garis ditengahnya sebagai pembatas daerah serang.
Peralatan yang diperlukan terdiri dari :
- Kapur atau tali.
- Kotak yang terbuat dari dus yang berukuran 50 cm x 50 cm, sebanyak 4 buah.
- Keranjang dengan diameter 50 cm dan tinggi 100 cm, sebanyak 4 buah.
- Peluit, Alat tulis dan 10 buah bola karet atau bola tenis.
b) Peserta
Jumlah peserta tiap regu dapat disesuaikan dengan luas lapangan yang akan digunakan. Yang menjadi peserta bisa campuran (putra dan putri) atau putra saja atau putri saja.
c) Pelaksanaan
Aturan main yang digunakan adalah :
- Tiap regu menempati posisinya masing-masing di belakang garis batas serang.
- Saat
ada aba-aba mulai, setiap regu mengambil bola pada kotak yang
disediakan dan berusaha dibawa ke daerah lawan untuk dimasukan ke dalam
keranjang.
- Cara memasukan bola ada dua macam yaitu boleh dibawa lari atau dioper kepada teman lainnya.
- Regu lawan berusaha merebut bola yang dibawa atau dioper oleh regu lainnya.
- Cara memasukan bola : bola harus dimasukan ke dalam salah satu keranjang yang berada di daerah lawan.
- Ketentuan-ketentuan :
· Setiap regu tidak diperbolehkan merebut bola dari lawan dengan cara yang membahayakan.
· Apabila melakukan gerakan yang membahayakan orang lain akan dianggap sebagai pelanggaran.
· Setiap pemain tidak boleh keluar dari lingkaran itu.
d) Penilaian
- Apabila suatu regu dapat memasukan bola ke dalam keranjang sebanyak 5 buah, maka regu tersebut akan mendapat nilai 1.
- Regu yang dinyatakan menang adalah regu yang paling banyak mengumpulkan nilai.
B. Permainan Bola Hadang
a) Perlengkapan dan peralatan
Perlengkapan yang diperlukan adalah lapangan yang berbentuk segi empat dengan garis ditengahnya sebagai pembatas daerah serang.
Peralatan yang diperlukan :
- Kapur atau tali.
- Peluit dan alat tulis.
- 1 buah bola.
b) Peserta
Jumlah
peserta tiap regu dapat disesuaikan dengan luas lapangan yang akan
digunakan. Yang menjadi peserta adalah putra saja atau putri saja.
c) Pelaksanaan
Aturan main yang digunakan dalam permainan ini adalah :
- Tiap regu menempati posisinya masing-masing di belakang garis batas serang.
- Permainan ini dimulai dengan “jump ball”
dari kedua pemain untuk regu yang berbeda. Setiap regu mengambil bola
dan berusaha untuk melemparkan bola itu ke arah kaki lawannya. Regu yang
tidak menguasai bola berusaha menghadang bola itu supaya tidak mengenai
kakinya (dari lutut ke bawah).
- Cara membawa bola ada dua macam : boleh dibawa lari atau dioper kepada teman lainnya.
- Ketentuan-ketentuan :
· Setiap orang yang bagian kakinya terkena bola harus keluar dari lapangan permainan dan dapat memainkan bola dari luar lapangan.
· Apabila
melakukan lemparan yang membahayakan orang lain seperti melempar bagian
muka atau alat vital, maka akan dianggap sebagai pelanggaran. Apabila
pelanggaran itu dilakukan sebanyak tiga kali (3x), maka yang bersangkutan dikeluarkan dari lapangan dan tidak boleh bermain.
d) Penilaian
- Apabila
sebuah regu dapat melemparkan bola ke kaki lawannya, sehingga semua
orang dalam regu tersebut sudah tidak ada di dalam lapangan permainan,
maka regu itu dinyatakan sebagai pemenang.
C. Permainan Gatrik / Ketok Lele
a) Perlengkapan dan perlengkapan
Permainan
ini membutuhkan tempat atau lapangan terbuka dan lapangan permainan ini
tidak ada batas ukuran artinya bebas melakukan permainan ini ditempat
luas atau sedang dengan garis lemparan.
Peralatan yang diperlukan :
- 1 buah bambu yang dibelah dengan ukuran lebar 3 cm dan panjang 15 cm.
- 1 buah bambu sama sepeti di atas ukuran lebar 3 cm dan panjang 25 – 30 cm.
- Batu bata 4 – 6 buah
- Kapur atau benda lainnya yang bisa digunakan sebagai tanda garis lemparan.
b) Peserta
Jumlah pemain bebas artinya tidak dibatas dan yang menjadi peserta putra saja atau putri saja.
c) Pelaksanaan
- Regu diundi dulu untuk menentukan regu mana yang menjadi pelempar / yang duluan main dan regu yang menjadi penangkap.
- Sebelum
permainan dimulai, batu bata disusun dulu dengan cara ditumpuk ke atas
sama banyak sebanyak dua susun /dua tumpukan, kemudian bambu yang pendek
ditempatkan di atas batu bata tersebut untuk dilemparkan dan bambu yang
panjang dipegang oleh si pelempar sebagai alat untuk melemparkan
/memukulkan bambu yang pendek.
- Regu
yang duluan main adalah regu pelempar yaitu dengan cara bambu pendek
dilempar /dipukul dengan bambu yang panjang melewati garis batas
lemparan sejauh mungkin karena semakin jauh lemparan, maka si penangkap
pun akan susah melemparkan bambu itu ke tempat asal si pelempar lalu bambu panjang sebagai tongkat pelempar ditaruh di atas bata yang ditumpuk
- kemudian
pengukuran nilai tersebut diukur dari jauhnya lemparan si penangkap
bila lemparan itu tidak mengenai tongkat pelempar yang ditaruh di atas
batu bata sampai kembali ke tempat asal pelempar dengan bambu yang
pendek, bila si penangkap itu melemparkan bambu pendek tersebut dan
mengenai tongkat pelempar maka regu pelempar yang ke 1 tidak bisa main
sampai seluruh regu kawannya memukul / melempar serta dilakukan
bergantian.
- Untuk
regu penangkap, regu ini harus sebisa mungkin menangkap bambu yang
dilemparkan kemudian bambu itu dilemparkan ke tempat lemparan dan harus
mengenai tongkat si pelempar agar regu si pelempar cepat habis / berhenti bermain (tidak mendapat nilai).
d) Penilaian
Apabila regu yang paling banyak mengumpulkan nilai tertinggi, maka regu tersebut dinyatakan sebagai pemenang.